Glukosa
Glukosa
merupakan karbohidrat yang banyak terdapat dalam bahan nabati. Glukosa termasuk
didalam monosakarida dan pada umumnya banyak terdapat dalam buah-buahan
(Winarno, 1993). Menurut Sudarmadji, dkk (1984) bahan monosakarida tersebut
digunakan untuk makanan dan obat-obatan serta memiliki rasa yang manis (oleh
karena itu golongan monosakarida pada umumnya disebut gula atau sugars). Rasa
manis gula-gula ini dapat masuk ke dalam sel-sel kuncup rasa (taste bud)
yang terdapat pada permukaan lidah. Menurut Tranggono (1990), glukosa mempunyai
rumus molekul C6H12O6 dengan berat molekul
180, merupakan senyawa utama sumber tenaga organisme hidup serta terdapat luas
dalam keadaan tidak terikat dengan senyawa lain dalam buah dan bagian tanaman
lain. Glukosa memiliki kemanisan relatif 0,74 kali dari sukrosa. Glukosa
termasuk suatu aldosa karena terdapat gugus karbonil pada ujung rantai karbon
(Winarno, 1997).
Sukrosa
Sukrosa
tergolong dalam karbohidrat jenis oligosakarida. Jenis oligosakarida berbeda
dengan polisakarida, menurut Coultate (1996), polisakarida terdiri atas ratusan
bahkan ribuan monosakarida yang menjadi satu molekul, tetapi oligosakarida
hanya terdiri dari di-, tri-, dan tetra sakarida yang biasanya terkandung dalam
bahan pangan. Berdasarkan sifat kimianya, sukrosa adalah karbohidrat dengan
rumus kimia C12H22O11 yang merupakan
disakarida dan terdiri dari 2 komponen monosakarida yaitu D-glukosa dan
D-fruktosa.
Karakteristik
sukrosa menurut Potter and Hotchkiss (1995) antara lain digunakan sebagai bahan
pemanis untuk bahan pangan; mempunyai daya larut yang tinggi dalam air; dan
dapat mencegah pertumbuhan mikroba pada konsentrasi tinggi, sehingga dapat
dijadikan pengawet alami. Bila sukrosa dibuat dari bahan baku tebu maka sari
tebu dapat dievaporasi, sehingga cairan jus berubah menjadi bentuk kristal.
Gula
pasir mengandung sukrosa 99,8%. Bila sukrosa dipanaskan hingga melampaui titik
leburnya (± 160 oC) akan terjadi karamelisasi. Gula karamel sering
digunakan sebagai bahan pemberi cita rasa makanan dan dapat juga digunakan
sebagai pewarna alami pada seasoning (Winarno, 2002).
Garam
Garam merupakan bahan yang
sering dipakai dalam susunan makanan sehari-hari. Garam yang dimaksud disini
adalah garam dapur. Garam dapur merupakan bahan yang dapat mengembangkan flavour.
Konsumsi garam biasanya diatur oleh rasa dan kebiasaan (Winarno, 1997).
Fungsi garam adalah menambah
cita rasa, mempertinggi aroma, mempercepat kekompakan adonan dan memperlambat
pertumbuhan jamur. Kadar pemakaian garam dalam makanan antara 0,5-3%, garam
dapur dapat menghambat mikroba pembusuk khususnya yang proteolitik yang sangat
peka terhadap kadar garam yang rendah, kurang dari 6% (Winarno, 1984).
No comments:
Post a Comment